Perjuangan Anak Kampung Sakartemin Demi Keluarga dan Impian

 

Mendikbudrister Nadiem Anwar Makarim. (doc. Jurnas.com)

JAKARTA - Dermina merupakan anak kampung Sakartemin, Distrik Fakfak Tengah dan seorang siswi SMK Yapis Fakfak yang berjuang untuk keluarganya. Ia mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari di kebun, jika ia tidak ke kebun keluarganya tidak bisa makan.

“Jika Dermina ke sekolah ia tidak bisa ke kebun, kalau tidak ke kebun keluarganya tidak bisa makan. Dermina akhirnya boleh ke sekolah dengan membawa adiknya ketika ayahnya harus ke kebun ,”kata Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam postingan Instagramnya, Senin 10/7/2023.

Selain itu, Dermina memiliki impian ketika sudah lulus sekolah. Impiannya adalah ingin membuka usaha konveksi di kampung ia tinggal.

“Impian Dermina setelah lulus adalah membuka usaha konveksi di kampungnya,”ujar Nadiem. 

Selanjutnya, Dermina sering berada di ruang mini konveksi SMK Yapis menggunakan mesin jahit listrik untuk mempermak baju, namun kegiatan yang dilakukan oleh dia bukan bagian dari tugas sekolah, melainkan pesanan orang lain.

“Di ruang mini konveksi yapis. Ia seringkali memermak baju menggunakan mesin jahit listrik.Ternyata, itu bukan tugas sekolah, melainkan pesanan orang. Biasanya ia mendapat upah Rp100.000,”kata Nadiem.

Sebagai informasi, SMK Yapis Fakfak menjual produknya dengan label SMK Yapis Fakfak Collection. Produk yang dijual, yaitu pakaian pria dan wanita, anak, sampai dengan gaus pesta.

“SMK Yapis Fakfak menjual produknya dengan label SMK yapis Fakfak Collection, terdiri atas pakaian pria dan wanita, anak, sampai dengan gaun pesta,”kata dia.

SMK Yapis Fakfak ingin melahirkan desainer lokal yang mengangkat produk lokal. 

“Kami bukan sekedar jahit-menjahit, tetapi juga mendesain busana, karena penjahit sudah ada di pasar-pasar, sekolah ingin melahirkan desainer-desainer lokal yang mengangkat produk lokal,” kata Kepala SMK Yapis Fakfak, Muhammad Saleh Bungin dalam video postingan instagram milik Nadiem Makarim.

Komentar

Postingan Populer