SMKN 21 Jakarta Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Dari Bulan Juni 2021
Sekolah SMKN 21 Jakarta Pusat. (doc. SMKN 21 JAKARTA PUSAT)
JAKARTA – Sekolah Menengah Kejuruhan Negeri (SMKN) 21 Jakarta Pusat, merupakan sekolah yang pernah mengikuti contoh pembelajaran tatap muka di bulan Juni 2021.
Sekolah yang terletak di Kecamatan Kemayoran ini sudah melakukan pelatihan dan uji coba PTM tahap satu pada bulan Juni sehingga diizinkan oleh dinas, untuk membuka pembelajaran secara langsung pada bulan Juni 2021.
“karena sekolah SMKN 21 Jakarta ini sudah pernah mengikuti tahap satu di Bulan Juni, jadi di bulan Oktober ini kondisinya sudah kondusif, karena sebelumnya kita sudah melakukan contoh di Bulan Juni,” Kata Hani Handayani selaku guru BK, saat diwawancarai di zoom, Sabtu (30/10/2021).
Hani mengatakan, penerapan jumlah siswa/i yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di dalam kelas tidak sepenuhnya. Akan tetapi, pihak sekolah menerapkan pembatasan di dalam kelas agar mencegah penuran virus covid-19. Selain itu, melakukan aturan bergilir, supaya semua siswa/i mengikuti PTM.
“Untuk siswanya itu setiap PTM, perkelas diisi oleh siswa sekitar 18 siswa saja, setengahnya belajar dari rumah, kita melakukan sistim blended learning,” jalas dia.
Menyoalkan protokol kesehatan, Hani mengatakan, selama pandemi Covid-19 wajib diberlakukan, untuk mencegah penularan virus Covid-19.
“Seperti jaga jarak kita atur sedemikian rupa agar siswa tidak bergerombol selama dari masuk gerbang sampai dikelas, kemudian untuk cuci tangan kita sediakan dari awal gerbang, hand sanitizer kita sediakan disetiap kelas, dan pemakaian masker wajib,” jelas dia.
“Aturan siswa untuk mengikuti PTM yang pertama tahap pertama, kemuadian siswa tidak diperbolehkan dalam keadaan sakit harus menyertakan surat keterangan sehat, dan kita harus izin orang tua untuk mengetahui siswa tersebut diperbolehkan mengikuti PTM atau tidak,” lanjutnya.
Perihal jadwal PTM SMKN 21 Jakarta, Hani mengatakan, melakukan jadwal bergilir dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka, terdapat tiga hari dalam seminggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat. Dalam proses pembelajaran tidak ada jeda, mulai jam 07.00 – 10.00 WIB.
“Kelas 10 hari Senin, kelas 11 hari Rabu, Kelas 12 hari Jumat,” kata dia.
“Jadwal penyemprotan cairan disinfektan dalam seminggu melakukan dua kali, setelah melakukan tatap muka, pada Selasa dan Rabu,” ujar Hani.
Hani mengatakan, dalam proses pembelajaran tatap muka kantin tidak diperbolehkan untuk buka. Maka demikian, pihak sekolah menyarankan siswa/i dianjurkan untuk membawa bekel dari rumah, dan tidak diperbolehkan untuk membeli makanan dari luar.
Ada pun seperti kegiatan sekolah Hani mengatakan, ekstrakulikuler dan olahraga belum boleh dilakukan secara langsung, akan tetapi dilakukan secara daring.
“kita melakukan sistim blended learning, jadi setengah siswa di kelas dan setengahnya lagi dirumah, secara bersama-sama melakukan pembelajaran, jadi di kelas menerima guru pun membuka zoom meetings untuk siswa yang berada dirumah,” tutup Hani
Komentar
Posting Komentar